Saya
disini akan menceritakan sedikit tentang masalah pribadi saya dan cara
menghadapinya serta menyelesaikan masalah itu sendiri.
Sebelum
saya menceritakan masalah pribadi saya, saya akan sedikit mengulas sebenarnya
apa itu masalah ?, mengapa masalah terjadi terhadap kita ? haruskah kita
menyelesaikan masalah itu?. Tidak menutup kemungkinan kita sebagai manusia
pasti pernah memikirkan pertanyaan seperti itu dalam benak masing masing diri
kita. Masalah adalah dimana saat kita menyadari bahwa keadaan yang kita hadapi
tidak sesuai dengan keadaan yang kita inginkan, masalah dapat terjadi pada
siapa saja bahkan disaat kita tidak menginginkannya. Haruskah kita
menghadapinya? “YA!” karena masalah datang untuk menguji kemampuan kita untuk
menyelesaikannya, dan ingat Tuhan tidak pernah memberi masalah diatas kemampuan
yang kita miliki, jadi kita pasti bisa!
Contoh
masalah pribadi yang akan saya ceritakan ini, baru baru ini saya alami, dan
sangat memberikan arti dalam hidup saya pribadi untuk selalu ingat kepada
Tuhan.
Saat
itu, saat dimana sebentar lagi saya akan menjadi mahasiswa baru di Universitas
Gunadarma kira kira 2 minggu sebelum masuk perkuliahan, saya sangat menunggu
hari dimana perkuliahan itu dilaksanakan dan dapat saya ikuti, tetapi pada hari
sekitar 2 minggu sebelum pelaksanaan perkuliahan itu saya terkena musibah yang
cukup besar bagi remaja seusia saya, saya terjatuh dari lantai 2 dan langsung
menimpa meja makan yang terbuat dari kaca yang berada di lantai 1, hancurlah
meja makan tersebut dimana serpihan
serpihan kaca nya mengenai leher dan bahu saya, lalu saya dibawa ke rumah sakit
memasuki ruang UGD dimana hanya dilakukan penanganan ringan saja dikala itu
karena untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut saya harus menunggu dokter
bedah yang kebetulan sedang tidak ada di rumah sakit tersebut dan terpaksa
harus menunggu, disitu saya sempat putus asa dan berfikir negatif “bagaimana
jika saya cacat ? yang lebih buruk lagi
“bagaimana jika saya tidak kuat dan saya meninggal ?” fikiran fikiran tersebut
mulai memasuki otak saya,, tapi saya tetap ingat bahwa saya harus masuk saat
perkuliahan di mulai di Universitas Gunadarma dan itu membuat tekat saya untuk
sembuh dan menahan semua rasa sakit dari luka luka saya, penanganan pun
berlanjut sampai tahap operasi dan akhirnya saya dirawat, betapa bersyukurnya
saya bahwa saya sangat beruntung luka pada leher dan bahu saya tidak terlalu
dalam dan hanya bagian luar saja yang terkoyak jelas dokter yang menangani
saya.
Tak terasa seminggu sudah saya dirawat
dirumah sakit, dan pada hari itu saya di perbolehkan pulang karena semakin hari
perkembangan kesembuhan saya semakin membaik, tetapi saat itu leher dan bahu
saya masih di perban dan belum terlalu bisa digerakan untuk menengok dan
bergerak, dokter masih tidak tahu kapan perban saya akan dilepas tergantung
kering atau belum jahitan pada luka saya ini, kebetulan saat itu dokter berkata
untuk kembali lagi pada saat 2 hari sebelum perkuliahan saya dimulai untuk
melihat kondisi luka saya, lalu saya pun pulang untuk melanjutkan beristirahat
dirumah.
Pada saat saya pulang ke rumah saya
berfikir “apakah saya bisa sembuh ?” sementara leher dan bahu saya masih di
perban bahkan belum bisa di gerakkan sama sekali, lalu “bagaimana saya bisa
masuk pada saat perkuliahan dimulai?”, “haruskah saya masuk dengan perban
dileher saya ?” “bagaimana jika saya diledek banyak orang disana?”, pertanyaan
pertanyaan itu mulai muncul dalam benak saya dan saya sempat berputus asa, dan
mulai menyalahkan tuhan, “kenapa harus saya yang tertimpa masalah seperti
ini?”, tetapi tiba tiba saya ingat kata kata dari guru saya bahwa Tuhan tidak
pernah memberi masalah diatas kemampuan yang kita miliki, saya pun sadar jika
tuhan memberi saya masalah seperti ini itu berarti saya bisa menghadapinya dan
saya pasti bisa, saya mulai yakin!, semangat untuk sembuh pun mulai tinggi,
saya terus meminum obat dan merawat dengan baik luka saya, beberapa hari sudah
saya lewati, dan sampailah dimana hari itu 2 hari sebelum perkuliahan dimulai
dan dimana hari itu saya harus ke dokter untuk control luka saya, lalu saya
menuju rumah sakit dan segera menuju ruangan dokter, alangkah bahagia nya saya
saat dokter berkata “luka anda sudah cukup kering dan bisa di copot perbannya
dan di lepas jaitannya”, lalu perban dan benang jaitan pun dilepas,
Alhamdulillah pada saat itu juga saya mulai bisa menggerakan sedikit leher dan
bahu saya walaupun belum terlalu normal, lalu saya di perbolehkan pulang.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan
akhirnya luka saya sudah bisa dikatakan berada di kondisi yang mulai membaik,
dan perban pun sudah di lepas, yang membuat saya tidak perlu khawatir lagi jika
saya masuk perkuliahan saya akan malu dengan perban itu, akhirnya pada dimana
hari perkuliahan dimulai saya bisa masuk layaknya seperti mahasiswa mahasiswa
lain seperti biasa.
Kesimpulannya, tidak ada masalah
yang tidak bisa di selsaikan walau sebesar apapun masalah yang kalian hadapi
karena pada dasarnya Tuhan tidak pernah memberi masalah diatas kemampuan yang
kita miliki, jadi kita pasti bisa untuk menghadapinya!
baak.gunadarma.ac.id,www.gunadarma.ac.id,studentsite.gunadarma.ac.id,staffsite.gunadarma.ac.id