Selasa, 14 Oktober 2014

Konflik Pribadi

Saya disini akan menceritakan sedikit tentang masalah pribadi saya dan cara menghadapinya serta menyelesaikan masalah itu sendiri.

Sebelum saya menceritakan masalah pribadi saya, saya akan sedikit mengulas sebenarnya apa itu masalah ?, mengapa masalah terjadi terhadap kita ? haruskah kita menyelesaikan masalah itu?. Tidak menutup kemungkinan kita sebagai manusia pasti pernah memikirkan pertanyaan seperti itu dalam benak masing masing diri kita. Masalah adalah dimana saat kita menyadari bahwa keadaan yang kita hadapi tidak sesuai dengan keadaan yang kita inginkan, masalah dapat terjadi pada siapa saja bahkan disaat kita tidak menginginkannya. Haruskah kita menghadapinya? “YA!” karena masalah datang untuk menguji kemampuan kita untuk menyelesaikannya, dan ingat Tuhan tidak pernah memberi masalah diatas kemampuan yang kita miliki, jadi kita pasti bisa!

Contoh masalah pribadi yang akan saya ceritakan ini, baru baru ini saya alami, dan sangat memberikan arti dalam hidup saya pribadi untuk selalu ingat kepada Tuhan.

Saat itu, saat dimana sebentar lagi saya akan menjadi mahasiswa baru di Universitas Gunadarma kira kira 2 minggu sebelum masuk perkuliahan, saya sangat menunggu hari dimana perkuliahan itu dilaksanakan dan dapat saya ikuti, tetapi pada hari sekitar 2 minggu sebelum pelaksanaan perkuliahan itu saya terkena musibah yang cukup besar bagi remaja seusia saya, saya terjatuh dari lantai 2 dan langsung menimpa meja makan yang terbuat dari kaca yang berada di lantai 1, hancurlah meja makan tersebut  dimana serpihan serpihan kaca nya mengenai leher dan bahu saya, lalu saya dibawa ke rumah sakit memasuki ruang UGD dimana hanya dilakukan penanganan ringan saja dikala itu karena untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut saya harus menunggu dokter bedah yang kebetulan sedang tidak ada di rumah sakit tersebut dan terpaksa harus menunggu, disitu saya sempat putus asa dan berfikir negatif “bagaimana jika saya cacat ?  yang lebih buruk lagi “bagaimana jika saya tidak kuat dan saya meninggal ?” fikiran fikiran tersebut mulai memasuki otak saya,, tapi saya tetap ingat bahwa saya harus masuk saat perkuliahan di mulai di Universitas Gunadarma dan itu membuat tekat saya untuk sembuh dan menahan semua rasa sakit dari luka luka saya, penanganan pun berlanjut sampai tahap operasi dan akhirnya saya dirawat, betapa bersyukurnya saya bahwa saya sangat beruntung luka pada leher dan bahu saya tidak terlalu dalam dan hanya bagian luar saja yang terkoyak jelas dokter yang menangani saya.
            Tak terasa seminggu sudah saya dirawat dirumah sakit, dan pada hari itu saya di perbolehkan pulang karena semakin hari perkembangan kesembuhan saya semakin membaik, tetapi saat itu leher dan bahu saya masih di perban dan belum terlalu bisa digerakan untuk menengok dan bergerak, dokter masih tidak tahu kapan perban saya akan dilepas tergantung kering atau belum jahitan pada luka saya ini, kebetulan saat itu dokter berkata untuk kembali lagi pada saat 2 hari sebelum perkuliahan saya dimulai untuk melihat kondisi luka saya, lalu saya pun pulang untuk melanjutkan beristirahat dirumah.
            Pada saat saya pulang ke rumah saya berfikir “apakah saya bisa sembuh ?” sementara leher dan bahu saya masih di perban bahkan belum bisa di gerakkan sama sekali, lalu “bagaimana saya bisa masuk pada saat perkuliahan dimulai?”, “haruskah saya masuk dengan perban dileher saya ?” “bagaimana jika saya diledek banyak orang disana?”, pertanyaan pertanyaan itu mulai muncul dalam benak saya dan saya sempat berputus asa, dan mulai menyalahkan tuhan, “kenapa harus saya yang tertimpa masalah seperti ini?”, tetapi tiba tiba saya ingat kata kata dari guru saya bahwa Tuhan tidak pernah memberi masalah diatas kemampuan yang kita miliki, saya pun sadar jika tuhan memberi saya masalah seperti ini itu berarti saya bisa menghadapinya dan saya pasti bisa, saya mulai yakin!, semangat untuk sembuh pun mulai tinggi, saya terus meminum obat dan merawat dengan baik luka saya, beberapa hari sudah saya lewati, dan sampailah dimana hari itu 2 hari sebelum perkuliahan dimulai dan dimana hari itu saya harus ke dokter untuk control luka saya, lalu saya menuju rumah sakit dan segera menuju ruangan dokter, alangkah bahagia nya saya saat dokter berkata “luka anda sudah cukup kering dan bisa di copot perbannya dan di lepas jaitannya”, lalu perban dan benang jaitan pun dilepas, Alhamdulillah pada saat itu juga saya mulai bisa menggerakan sedikit leher dan bahu saya walaupun belum terlalu normal, lalu saya di perbolehkan pulang.
            Saya sangat bersyukur kepada Tuhan akhirnya luka saya sudah bisa dikatakan berada di kondisi yang mulai membaik, dan perban pun sudah di lepas, yang membuat saya tidak perlu khawatir lagi jika saya masuk perkuliahan saya akan malu dengan perban itu, akhirnya pada dimana hari perkuliahan dimulai saya bisa masuk layaknya seperti mahasiswa mahasiswa lain seperti biasa.
           

            Kesimpulannya, tidak ada masalah yang tidak bisa di selsaikan walau sebesar apapun masalah yang kalian hadapi karena pada dasarnya Tuhan tidak pernah memberi masalah diatas kemampuan yang kita miliki, jadi kita pasti bisa untuk menghadapinya!




baak.gunadarma.ac.id,www.gunadarma.ac.id,studentsite.gunadarma.ac.id,staffsite.gunadarma.ac.id