Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan nikmat sehat, nikmat
umur, nikmat ilmu, nikmat rizqi sehingga saya dapat menulis blog ini dengan judul keindahan . Dengan tujuan untuk mendefinisikan apa itu
keindahan, serta teori-teori dari keindahan tersebut.
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
I.I Rumusan Masalah
I.II Tujuan Masalah
BAB II Pembahasan
II.I Keindahan
II.II Nilai Estetik dan Nilai Ekstrinsik
II.III Kontemplasi dan Ekstansi
II.IV Teori-teori dalam Renungan
II.V Teori-teori dalam Keserasian
- Teori Objektif dan Subjektif
- Teori Perimbangan
BAB III Penutup
Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
Rasa,
hawa atau kondisi untuk merasakan sesuatu merupakan hal yang dapat dialami oleh
manusia, baik itu merasakan sesuatu yang baik maupun sesuatu yang buruk, dari
rasa itu pula kita dapat memutuskan suatu kondisi atau tindakan yang akan kita
ambil kedepannya. Rasa atau hawa dapat kita dapatkan sesuai kondisi hati kita,
jika kondisi hati kita buruk maka rasa atau hawa itu akan buruk juga, jika
kondisi hati kita baik maka rasa dan hawa itu akan baik juga. Rasa yang
baik-baik itu lah bisa kita dapat kan dari suatu kondisi yang dinamakan
Keindahan.
Rumusan Masalah
1. Jelaskan Tentang
Keindahan?
2. Jelaskan yang dimaksud
Nilai Estetik dan Ekstrinsik?
3. Jelaskan Tentang
Kontemplasi dan Ekstansi?
4. Sebutkan Teori-Teori
dalam Renungan?
5. Sebutkan Teori-Teori
dalam Keserasian?
Tujuan
Menjelaskan
definisi dari keindahan serta mengkaji dan membahas pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada rumus masalah.
1. Keindahan
Menurut Para Ahli
· Herbet
Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan
bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
· Thomas
Amuinos (Filsuf abad pertengahan) mengatakan bahwa keindahan adalah
sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
· Khalil
Gibran mengungkapkan bahwa Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu.
Keindahan adalah cinta yang tidak memberi namun menerima.
· Baumgarten Keindahan
adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian- bagian yang
saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri.’
· Kamus
Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Dari semua pendapat ahli tersebut, inti dari keindahan
adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya
dan dapat menyejukkan jiwa dan rohani kita. Keindahan dipelajari sebagai
bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.
2. Nilai Estetik dan Nilai
Ekstrinsik
Nilai Estetik
Kata
estetika berasal dari kata Aesthesiss yang artinya perasaan atau sensitivitas,
karena memang pada awalnya pengertian ini berhubungan dengan lidah dan
perasaan. Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau ilmu
yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum. Estetika adalah salah satu
cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan
Nilai Ekstrinsik
Adalah
nilai yang berasal dari luar benda atau sesuatu itu sendiri yang bersifat baik
dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya
(Instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang ber sifat sebagai alat
atau membantu.
3. Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi
Adalah
memandang jauh ke depan demi mendapatkan arah dan kemungkinan tindakan lain
(antisipasi) yang lebih bermakna. Kontemplasi adalah suatu tindakan untuk
memahami penuh suatu hal. Kontemplasi adalah memandang sesuatu dengan cara ambil
bagian dalam hidup, dalam adegan, terlibat langsung. Kontemplasi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi
Adalah
dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa, dan menikmati sesuatu yang
indah. Setiap manusia memiliki nilai ekstansi yang berbeda-beda.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan
kreativitas, maka kotemplasi itu adalah faktor pendorong untuk menciptakan
keindahan. Sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan
menikmati keindahan karena derajat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda
antara setiap manusia.
4. Teori-teori dalam Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam – dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni. Dalam
merenung, ada beberapa teori antara lain : Teori pengungkapan, Teori metafisik
dan Teori psikologis.
· Teori
Pengungkapan Dalil dari teori ini ialah “Art is an expression of human
feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori
ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952)
dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris.
· Teori
Metafisik Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato
yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi
keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan
perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya
dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
· Teori
Psikologis Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh
Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan
semacam permainan y menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan
dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
5. Teori-teori dalam Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya
cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung
unsur perpaduan,Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya
cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung
unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang.Keserasian merupakan bagian
atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian
perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.
Teori Objektif dan Subjektif
· Teori
Objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai
estetika adalah sifat (kualitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang
bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif
adalah Plato, Hegel.
·
Teori
Subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu
benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati
suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.
Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di
ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya
dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan
yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, dan pelimpahan.
Teori pengimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunanai
Kuno dulu dipahami dalam arti terbatas, yakni secara kualitatif yang
diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari
benda-benda yang disusun (mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian
yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau
perbandingan angka-angka.
Teori ini hanya berlaku dari abad ke-5 sebelum Masehi sampai
abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari
filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni.
BAB III
Penutup
Sekian penulisan artikel tentang keindahan dan teori teori nya masing masing, mohon maaf bila masih terdapat kekurangan, semoga bermanfaat bagi yang membaca artikel ini, Terima Kasih.
Daftar Pustaka
- http://afanrais19.blogspot.com/2015/05/keindahan-dan-teori-teori-nya.html
- http://imronjuliansyah16.blogspot.com/2015/05/keindahan-dalam-manusia.html#more