Judul/Bab : Arsitektur Game Engine (Tugas)/Bab 4
Nama : Muhammad Irfan Mauluddin
NPM
: 57414367
Kelas : 3IA21
Mata Kuliah : Pengantar teknologi game
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
Pengertian Game Engine (Mesin Game)
Game Engine adalah system
perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game.
Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan
video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS
X. fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin
render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan
tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan,
streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik.
Arsitektur Game Engine
Arsitek adalah pelajaran untuk
membuat rancangan dari bangunan. Sedangkan
arsitektur mesin game adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan
video game. Dapat dikatakan bahwa
arsitektur mesin game itu adalah rancangan dari sistem perangkat lunak dari game itu sendiri.
Tahap awal dari merancang suatu
game adalah memilih jenis game yang akan
dibuat agar dapat lebih terfokus dalam mengerjakannya. Selanjutnya
adalah mendesaian game yang akan dibuat.
Setelah kita memiliki desain game,
langkah berikutnya adalah mengimplementasikan desain tersebut menjadi source code. Apabila source telah selesai
dirancang, maka game tersebut dapat
dimainkan dan digunakan sesuai yang diinginkan oleh sang pembuat game. Apakah game tersebut dibuat untuk
dikomersilkan atau dikembangkan oleh
orang lain.
Beberapa elemen yang terdapat dalam game engine, yaitu:
a)
Tools/Data
Pada pengembangan game paling
tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan
graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game
engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.
b)
System
System adalah bagian dari game
engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di
dalam mesin. System adalah bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak
apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system
sendiri terdapat beberapa sub system seperti graphics, input, sound, timer,
configuration. System bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan
mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.
c)
Console
Console dapat merubah setting
game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada
game tersebut. Console biasa digunakan dalam proses debugging, seperti misalnya
apabila game engine tersebut mengalami error maka kita hanya mengoutputkan
error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart.
d)
Support
Support merupakan bagian yang
sering digunakan pada system di galam game engine. Support berisikan
rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory, file
loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan dalam semua
project game engine.
e)
Renderer/Engine Core
Renderer/engine core terdiri
dari beberapa sub yaitu visibility, collision detection dan response, camera,
static geometry, dynamic geometry, particle systems, billboarding, meshes,
skybox, lighting, fogging, vertex shading dan output.
f)
Game Interface
Game interface merupakan layer
antara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang
bertuuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut
terdapat fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan
game tersebut.
g)
The Game
Game merupakan inti dari
penggunaan game engine sendiri, sehingga ini tergantung bagaimana pengguna
dalam mengembangkannya.
Tipe-Tipe Game Engine
Game engine biasanya datang
dengan macam-macam jenis dan tujuannya. Ada 3
tipe game engine yaitu sebagai berikut :
1. Roll-your-own game engine
Banyak perusahaan game kecil
seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka
menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine
mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau
yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol.
Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar
diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih
fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk
sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat
dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio
membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk
ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya
bug kecil yang sangat mengganggu.
2. Mostly-ready game engines
Engine ini biasanya sudah
menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya
termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak
dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan
untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa
batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang
benar-benar terbuka lebar. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error
yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis
dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja
game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source
Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan
jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu
dan biaya dari para developer game.
3. Point-and-click engines
Engine ini merupakan engine yang
sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa
mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game
Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa
merilis game point-and-click yang kamu banget. Kekurangannya terletak pada
terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup
semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara. Tapi bukan berarti game engine
jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi,
game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti
Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat
waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.
2 Game yang Menggunakan Game Engine
1. Dead Trigger 2
Game fps bergenre horror yang dirilis khusus perangkat mobile android,ios
dan windows phone pada tahun 2013 lalu dan dikembangkan oleh developer game
bernama Madfinger Games membuat menggunakan game engine UNITY.
2. Tom Clancy's Splinter Cell: Blacklist
Tom Clancy Splinter Cell: Blacklist adalah video game action-adventure
yang dikembangkan oleh Ubisoft Toronto dan diterbitkan oleh Ubisoft yang dirilis
di seluruh dunia untuk Microsoft Windows, PlayStation 3, Wii U, dan Xbox 360
pada bulan Agustus tahun 2013. Keluaran keenam Cell seri Splinter Tom Clancy
menggunakan UNREAL ENGINE 2 dalam pembuatan Game Tersebut.
Sumber
: http://vanillabluse.blogspot.co.id/2016/04/arsitektur-game-engine.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar